Kau dan aku sama,
Diam, bersembunyi dalam obrolan basa basi.
Waktu berlalu.
Kau mulai menyapaku.
Entah karena memiliki hal yang sama,
Atau hanya bersikap sopan
Namun sapaanmu memulai segalanya.
Entah sejak kapan,
Bicara denganmu menjadi hal yang selalu ku nanti.
Ku pikir ini hanyalah karena aku menemukan teman bercerita.
Tapi nyatanya lebih dari itu.
Hatiku mulai merasakan yang lain.
Aku menyangkal, menganggap ini hal biasa.
Tapi hatiku menegaskan dengan debaran yang selalu ada.
Hingga suatu ketika.
Tak sengaja kita berpapasan.
Kau tersenyum lembut padaku.
Dan senyuman itulah, yang membuat badai rasa di hatiku.
Aku ingin mengutarakannya.
Namun diri ini melarangnya.
Aku masih terus menerus menyangkal,
Meskipun debaran itu terus menerus ada.
Kita bertemu mata,
dan lagi-lagi kau tersenyum.
Pukulan lembut mendarat di kepalaku.
Entah kau mengatakan apa,
aku hanya mendengar detak jantungku yang semakin kencang.
Apa kau mendengarnya juga?
Dan begitu, waktu pun berlalu begitu cepat.
Kita pun terpisah jarak.
Ruang maya menjadi tempat kita bertemu.
Hingga pada satu titik.
Realita telah menarik diri kita.
Aku masih tak sanggup mengutarakan,
Apa yang ada di hatiku selama ini.
Waktu terus berlalu.
Senyuman lembut itu kini hanya menjadi kenangan.
Kenangan samar yang ada di hatiku.
Kenangan cinta pertamaku.
---
Terinspirasi dari drama korea "Twenty Five Twenty One"
yang minggu ini udah tamat.
Huhuhu...T_T
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca....^^