Tak pernah terpikirkan,
aku akan bersua dengannya.
Tak pernah ku duga,
aku akan sedekat ini dengannya.
Seorang yang ku anggap tak kan pernah ada,
Seorang yang ku anggap tak kan pernah bisa mewarnai hatiku,
Kini, ia di dekatku, di depanku.
Tersenyum menyapa sesiapa yang ia jumpa.
Aku sedekat ini dengannya,
namun rasanya masih jauh ku gapai.
Aku tak mampu berlari mendekat meraihmu,
namun aku pun tak sanggup untuk pergi menjauh darimu.
Aku tak mampu berusaha memiliki senyummu,
namun aku pun tak mau jika harus kehilangan bayangmu.
Aku terjebak dengan rasaku sendiri.
Tak mampu pergi kemanapun.
Dan ketika akhirnya ia tersenyum ke arahku,
mengizinkanku mendekat kearahnya,
Aku menjauh,
Aku takut, takut kehilangan senyum itu.
Senyumnya meredup,
Ia menarik lengannya dan hanya menatap nanar.
Dan lagi, aku tak mampu berlari mendekat,
hingga akhirnya bayangnya menghilang.
Aku kembali terjebak dengan rasaku sendiri,
Sesal,
Dan aku tak mampu memutar waktu kembali.
Kini kau hanya akan menjadi mimpi indahku,
Mimpi yang tak bisa ku hadirkan dalam nyata.
Mimpi yang hanya akan menghadirkan kerinduan.
Mimpi yang hanya akan terus membuatku mengingatmu.
Apa kau pernah sekali saja merasakan yang sama?
Ooh, jurnal internasionalku....
gimana ini? :(
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca....^^