H2SO4

Ini kisah tentang temanku, teman yang kini tak bisa ku jangkau lagi. Ia kini berada dalam ruang dan waktu yang berbeda.

*****

Zaman SMA dulu, mata pelajaran yang paling aku suka adalah pelajaran kimia, hanya karena nama-nama senyawanya ditulis dengan kombinasi huruf dan angka seperti chiper text (mystery addicted banget dulu).

Dan, ya, kalian tau lah, zaman SMA tuh zaman galau-galau nya siswi, suka-sukaan sama kakak kelas atau teman sekelas. Tak luput juga dari kami, 4 sekawan, jilbaber semua. Kami bukan tipe yang ingin pacaran, karena pelajaran fisika sudah menyita hati dan pikiran kami (remediaaaal melulu). Yang bisa kami lakukan adalah suka dari jauh. Dan orang yang kami kagumi masing-masing, akan kami kasih codename dengan nama senyawa kimia atau nama latin dari pelajaran biologi (gak ada nama lain apa ya dulu.. haha). Ada H2O, ada H2SO4, ada NaCl dan ada rhodophyta (gak jelas ya kami...).

Dan kini, tentang H2SO4. Ia teman sekelasku. Sejak kelas 2 SMA kami sudah penjurusan ke kelas IPA. SMA kami merupakan salah satu SMA percobaan untuk kurikulum KBK terbaru, dan kebetulan itu jatuh pada angkatan kami, sehingga untuk kelas dua SMA sudah mulai penjurusan. Dan sudah tidak ada lagi rolling kelas.

Ia ketua kelas kami. Pendiam, tapi perhatian banget sama teman sekelas. Dialah penyambung silaturahmi kami. Gak kami sangkal, kalau di kelas kami pun kepecah belah menjadi beberapa gank. Gank kami termasuk gank netral, bisa masuk ke gank manapun. Dan dialah, yang menyatukan kami semua.

Salah satu temanku ngefans dengannya, dan kalau lagi membicarakan tentangnya, dia akan memanggil dengan sebutan H2SO4.


"Jare, H2SO4 itu siapa sih? perasaan kalian sering banget ngobrolin itu.." tanyanya padaku saat kami hanya berdua saja

"haha, rahasia.. bwee" kataku

"H2SO4 itu gw ya?" katanya curiga

"mau tauuu aja.."

Ketika aku harus meneruskan kuliah di Jogja, dialah yang selalu menjaga komunikasi di antara kami. Ketika dia sedang kumpul bersama dengan kawan-kawan zaman SMA, dia pasti akan menyempatkan meneleponku.

"Oi, Jare, lagi apa? betah amat di jogja perasaan.." Katanya dari seberang telepon

"lagi mau ngerjain tugas kuliah nih.. lo lagi ngapain Ndro?"

"nih, lagi ngumpul sama anak-anak, pada mau bakar-bakaran" Dan hiruk pikuk di seberang telepon memanggil namaku pun terdengar. "Fajaar sini.." "Jaree pulang siih" "Teteh, bayu kangeen"

"kirimin aja sini, hasil bebakarannya ke jogja" kataku

"gimana kabar lo disana Jare? udah punya pacar belom?"

"haha, nyari judul skripsi aja susah Ndro.."

Dan itu menjadi kegiatan rutinnya, meneleponku ketika sedang kumpul bareng dengan teman-teman sekelas waktu SMA. Ia juga rutin mengunjungikku ketika Lebaran, karena hanya saat itu aja aku pulang ke Tangerang.

Tahun berlalu, dan mendekati masa-masa skripsi. Dan saat itu pula, ia sakit. Intensitasnya meneleponku pun berkurang karena ia harus di rawat di rumah sakit. Lebaran 2009, aku dan teman se-gank zaman SMA menjenguknya ke rumah.

"cepet sehat ya Ndraa"

"iya bentar lagi sehat kok.." Katanya pada kami

Aku kembali ke Jogja. Hari berlalu, tak sedikit pun  terlintas dalam pikiranku ia kan pergi. Aku hanya berharap akan ada dering telepon lagi darinya, seperti sebelum-sebelumnya. Namun, SMS pagi itu membuat pagiku sungguh kelabu.

Telah berpulang teman kita....

Mataku mengembang, temanku Bayu menelepon.

"teteh.." Katanya sendu

"gak, gw gak mau denger, Hendra masih hidup.. Dia masih hidup.. lo bohong kan Bay, lo bohong.."

"Teteh, sabar yaa.. ini Hendra udah mau dikubur"

"Gak.. dia masih hidup.." Aku menangis sejadi-jadinya

"Teteh.." Bayu hanya mengatakan itu padaku dengan nada menahan isak tangisnya.

Sejak saat itu, tak ada lagi dering telepon darinya, tak ada lagi senda gurau darinya, tak ada lagi panggilan Jaree darinya. Tak ada lagi...

***

Selamat Jalan Teman,
Semoga kau tenang disana.

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^