Satu titik

"Noto Manah. Bukan tentang kau bisa dan sanggup menghancurkan segala hal. Tapi tentang menusukkan senjatamu pada satu titik mematikan. Satu titik saja"

Begitulah yang dituliskan oleh sahabatku dalam statusnya di salah satu media chat.

"noto manah apaan artinya sih Er?" tanyaku padanya

"menata hati atau jiwa mbak"

"hooo, ku kira tentang panahan.."

"iya, itu filosofi memanah. Peribahasanya 'manah iku noto manah' yang artinya memanah itu adalah menata hati dan jiwa"

Iya, memanah mengajarkan kita fokus pada tujuan, memanah mengajarkan kita tenang dalam mengejar tujuan. Tenang, tidak tergesa-gesa (karena bisa jadi ketergesaan ada campur tangan syaithan) namun tidak juga malas.

Menata hati?


Ah, lagi-lagi ini tentang hati. Hati dan pikiran bagaikan cerminan satu dan lainnya. Kau lihatlah, ketika kita banyak pikiran, hati pun ikut merasakan, yang berujung pada bad mood. Kau lihatlah ketika hati gundah, pikiran tak akan tenang menanggapi suasana hati yang tak karuan.


"Ajarilah anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda"
(HR Ahmad)


"kenapa tidak latihan menembak saja pakai senapan? kan lebih canggih dan akurat" komentar salah satu kawan kantor ketika aku mengutarakan keinginanku belajar memanah.


Duuh, hati, kau bagaikan papan target panahan..
Kalau papan itu luas, mungkin satu dua anak panah tak akan menggundahkan..
Sekalipun pada satu titik..
Satu titik dimana kan mampu membuatmu sedih tak terperi..
Ya, satu titik saja...





Komentar