Tersadar Lamunan

Saat kau tidak bisa lagi melihatku,
Bukan berarti aku telah meninggalkanmu,
Aku hanya tak hadir di dalam nyatamu,
karena aku telah tinggal di bagian terindah dari dirimu


Yup, kalimat itu aku ambil dari salah satu notes temanku Anik Richie S di salah satu akun social medianya. Aku jadi dapat ide yang menggerakkan jemari ini untuk mengetik. Sebenarnya dan sesungguhnya (#halah) aku gak tau harus memulainya dari mana, tapi izinkanlah segala kata yang terlintas di pikiran menjadi cerita berantakan di blog ini, gak apa-apa ya.. :))


Ini satu kisah,
kisah tak terduga..
bukan ingin hati, namun itu begitu saja terjadi..

Cinta, rindu, sedih, sesal..
bercampur bagai adonan kue..
(kok ke kue sih?)
(biarlah, yang punya blog lagi lapar.. haha..)

Kata andai itu terus bergaung dalam kisah..
Namun nyata itu meredam suaranya..

Dan tersadar dari lamunan..
Sungguh lamunan panjang yang melenakan..
Hingga mengaburkan pandangan..
Akhirnya malah jatuh deh ke selokan..
duuh, kasihaaan..
(kenapa puisinya jadi begini sih??)

Harap maklum ya kawan-kawan..
namanya juga cerita berantakan..
(kabur ah, mau maghriban... :D )


Yogyakarta,
masih di kantor :D

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^