Menunggu di Sayup Rindu


"Cieee..si tomboy merit juga akhirnya.." salah satu pesan kawan lamaku kemarin.

Gak kebayang ya si tomboy yang dulu hobi pakai celana gunung dan kemeja ini bisa jadi wanita cantik dan akhirnya merit..bahahaha.. #plak

Selain karena pesan kawanku, aku buat posting ini juga terinspirasi dari instagram temanku yang menautkan salah satu judul nasyid maidany "Menunggu di Sayup Rindu"

"mbak, kamu kok tenang-tenang aja sih, gak kaya kita pada galau.." ujar salah satu kawan, dulu, waktu aku masih menanti pangeran datang menjemput.

Aku hanya tertawa. Mau galau gimana, tugas kuliah sama kerjaan numpuk, tenaga sudah habis untuk nyusun jadwal harian tanpa sempat menggalau. #halah

Ya, aku dulu memang menanti di sayup rindu. Bertanya siapa kelak pangeranku. Bohong jika aku bilang tak pernah satu kalipun kagum *atau bahkan berharap* pada seseorang.

Tapi biarlah rindu ini ku simpan untuk yang halal bagiku.



Karena dalam sayup rinduku, harap besar bertemu denganmu menumpuk..
Karena dalam sayup rinduku, menuai kuncup bunga yang tak pernah layu..
Karena dalam sayup rinduku, aku menunggumu..




(Jakarta, 14.36, dalam kondisi demam, haha)

Komentar