Ketika sadar hati ini merasa sedih, tak usah kau berlarut karenanya,
Ketika sadar mata ini ingin menumpahkan setitik kesedihan dihati, tak usah kau berlarut karenanya,
Karena, di balik awan nan mendung itu, tersimpan pelangi yang indah...
#akibat baca puisi kalimatku jadi puitis begini, dan aku posting artikel ini deh, artikel yang sudah lama tersimpan dalam gudang dokumenku.
Ketika sadar mata ini ingin menumpahkan setitik kesedihan dihati, tak usah kau berlarut karenanya,
Karena, di balik awan nan mendung itu, tersimpan pelangi yang indah...
#akibat baca puisi kalimatku jadi puitis begini, dan aku posting artikel ini deh, artikel yang sudah lama tersimpan dalam gudang dokumenku.
Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.
Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih.
Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan yang lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.
Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian.
Sabarlah ukhti sholehah...
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya.
Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang.
Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan.
Senyumlah,,,
laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.
Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri.
Usah Kau Lara Sendiri, Abu Aufa, dengan sedikit editing ^^
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca....^^