"Don't judge me for my choices when you don't understand my reasons..."
Sebuah kalimat pembelaan? Aku rasa bukan, ini merupakan jeritan hati *halah*. Hidup dilingkungan orang-orang yang baik (sebutlah sebagai zona nyaman), terkadang membuat kita jadi tak bisa menerima sedikit kesalahan saja yang dilakukan oleh orang-orang yang berada dalam zona nyaman tersebut.
Mulailah kita "bergunjing" di belakang, segala kalimat kekecewaan dan kesal diucapkan kepada orang lain, bukan orang yang bersangkutan.
"kok si fulan itu begitu sih, kan gak boleh, kesal aku liatnya, dia kan orang yang penting di tempat kita?"
"kok fulanah itu kaya gitu ya, bukannya.. bla..bla..bla.."
Lalu apa artinya Tabayyun? Tak bisa kah kita maklum, bawah semua orang pun pernah melakukan kesalahan, karena kita bukanlah malaikat. Tak bisa kita berbaik sangka, bahwa ia pun punya alasan. Tak bisakah kita bertanya "kenapa kok kamu melakukan itu?" daripada berkata "kok kamu gitu sih?, kan gak boleh".
Bolehlah kita kecewa, tapi akan sangat bijak kalau kita langsung bicarakan dengan orang yang bersangkutan daripada menerka-nerka alasan di belakangnya.
Jadi teringat masa itu, dulu sekali ketika aku ditinggalkan sendiri, tanpa peduli apa alasanku saat itu. Yah itu dulu, dan hanya akan jadi kenangan dan pengingatku di masa akan datang.
Jadi, stop bergunjing, tabayyun itu lebih baik.
Mulailah kita "bergunjing" di belakang, segala kalimat kekecewaan dan kesal diucapkan kepada orang lain, bukan orang yang bersangkutan.
"kok si fulan itu begitu sih, kan gak boleh, kesal aku liatnya, dia kan orang yang penting di tempat kita?"
"kok fulanah itu kaya gitu ya, bukannya.. bla..bla..bla.."
Lalu apa artinya Tabayyun? Tak bisa kah kita maklum, bawah semua orang pun pernah melakukan kesalahan, karena kita bukanlah malaikat. Tak bisa kita berbaik sangka, bahwa ia pun punya alasan. Tak bisakah kita bertanya "kenapa kok kamu melakukan itu?" daripada berkata "kok kamu gitu sih?, kan gak boleh".
Bolehlah kita kecewa, tapi akan sangat bijak kalau kita langsung bicarakan dengan orang yang bersangkutan daripada menerka-nerka alasan di belakangnya.
Jadi teringat masa itu, dulu sekali ketika aku ditinggalkan sendiri, tanpa peduli apa alasanku saat itu. Yah itu dulu, dan hanya akan jadi kenangan dan pengingatku di masa akan datang.
Jadi, stop bergunjing, tabayyun itu lebih baik.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca....^^