Teman, tanpa kita sadari, kehadirannya menjadi penting buat kita.
Tertawa bersama, belajar bersama, tumbuh dewasa bersama, dan terkadang kita pun
menangis bersama.
Namun terkadang, kita masih belum menyadari pentingnya seorang teman.
Karena sesuatu hal, kita bisa lupa pada sahabat kita.
Lupa bagaimana ia membuat kita tersenyum ketika tersirat sedikit
kesedihan di wajah kita. Lupa bagaimana ia membuat kita tertawa, disaat ia tau
kita akan menangis karena masalah kita. Lupa bagaimana ia menemani kita, dikala
semua menjauh.
Yang akan berkata “hai” ketika semua orang tak acuh
Yang akan memelukmu, ketika kau meraih apa yang kauinginkan
Yang akan mendengarkanmu ketika kau berkeluh kesah
Namun terkadang semua hal yang dilakukan teman kita masih belum cukup
karena keegoisan kita. Ya, keegoisan kita, ketika kita sadar semua itu
berharga, teman kita menjauh, dan kita terpuruk sendiri menyesali.
Tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi gurauan-gurauan teman-teman kita,
tak ada lagi tangan-tangan yang akan menepuk-nepuk bahu kita, tak ada lagi. Dan
kita hanya bisa menangis menyesali, karena keegoisan kita, canda tawa itu
menghilang terhempas pasir waktu.
Foto saat-saat bersama mungkin yang akan dijadikan obat andalan membunuh
rasa rindu kita pada canda tawa mereka.
Sahabat, mereka menyayangi kita dengan segala baik buruk yang kita
punya.
“You’re not alone, because they’re all your best friend you've ever have…” ~Hanazakari
no Kimitachi e~
--Dedicated to all my friend, thank you for everything you give guys --
terimakasih...!
BalasHapushal itu yang saya rasakan sekarang..
jauh di perantauan, sendiri,!
mencoba untuk tidak egois, tapi berat.
karena bingung apa yang harus kita lakukan.
sehingga orang memangdang egois, tapi sebenar nya
kami bingung apa yang harus dilakukan agar tidak menadi egois...
syukron.....
Hapussemoga menjadi pelajaran untuk bsa menghargai seorang teman/sahabat....karena sekarang mencari seorang sahabat sangat sulit sekali...