My First Flight

"Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis" (Al-Qalam:1)

This my first flight. Penerbangan pertamaku ke –yang juga untuk pertama kalinya- luar pulau Jawa, tepatnya ke Padang, Sumatera Barat. Karena tugas, aku diterbangkan ke sana oleh perusahaan tempatku bekerja.

Di bandara, aku belum pernah masuk ke bandara, karena setiap perjalan, aku tempuh dengan jaur darat, belum pernah lewat jalur udara. Di pintu keberangkatan domestik, aku menanti Pak Bos, hehe, untuk check in bersama beliau (iya dong, kalo ga, bisa nyasar check in aku).
Check in + daftar untuk bagasi, bayar boarding pass (Rp. 35.000), masuk dan menanti disana. Takut dan penasaran waktu naik pesawat. Saat pesawat hendak take off, ngiiiing, telingaku mulai menunjukkan tanda-tanda berdengung. Pesawat melaju kencang saat take off, aku senang (ndeso banget ya aku, haha).

Ngeeeeng, 1 jam kemudian kami tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Yang masuk wilayah Tangerang bukan Jakarta, inget ya…). 2 jam penantian kami, untuk terbang lagi ke Padang. Penerbangan dari Jakarta – Padang, aku duduk dekat jendela, saat itu menjelang malam, how beautifull melihat lampu-lampu kota dari atas, serasa melihat taburan bintang, senang rasanya (ketauan banget ndesonya, haha). 1 jam 20 menit kemudian, aku sampai di Bandara Minangkabau. Akhirnya aku menjejakkan kaki di ranah minang. Memejamkan mata dan berkata dalam hati “Here I’m, in Padang, keluar pulau untuk pertama kalinya. Beruntungnya aku, Allah memberiku kesempatan melihat ranah minang” (puitis banget kalimatku ini yak?haha). Dan semoga aja, kelak Allah pun memberi kesempatan pergi ke luar negeri, gratis, aamiin (hahay, ngarep mode on, tapi kalo keluar negeri, sama suami aja deh nanti, hehe)

Pukul 21.00 kami (yang satu rombongan 6 orang, 4 cowo dan 2 cewe termasuk aku) check in ke salah satu hotel, biaya semalam di hotel tersebut Rp. 275.000/kamar (kami pesan 3 kamar). dengan kamar berAC, dilengkapi TV, 2 tempat tidur, kamar mandi dalam, pintu dan jendelanya kaca semua, bukan dinding (untuk menutupnya dikasih gorden, kalo gordennya dibuka, kita kaya ada di aquarium), dapat sarapan juga. Karena aku baru pertama kali juga nginap di hotel (iya, aku emang ga pernah jalan-jalan, maklum lah ya..hihi), aku nyaman-nyaman aja nginap di sana, tapi ternyata rombongan lainnya tidak merasa hal yang sama. Akhirnya, besok pagi, kami check out dari hotel, dan mencari hotel lainnya.

8 Desember pagi, jam 9, menuju ke Universitas Andalas. Jaraknya cukup dekat dari hotel yang baru. Di jalan, ada hal menarik yang aku lihat. Tempat pengisian bensin eceran (cukup keren karena pengisiannya menggunakan selang seperti di pom bensin, atau aku nya aja yang baru tau yak?) di sana tertulis “PERTAMINI”. Aku hanya bergumam "Cerdas", hihi.

Di UNAND, pelatihan dimulai pukul 10.00, sempat perkenalan, dan aku dipanggil Bu Dyah, waks… *lebay*. Aduh, serasa sudah tua dipanggil “Bu”, aku kan masih muda, hehe. Agak risih juga dipanggil dengan embel-embel seperti itu. Pulang pelatihan pukul 18.00, jam segitu di Padang masih terang, kaya jam 5 di Jogja. Jadinya ga kerasa kalau sudah pukul 18.00 saat itu.

Pulang ke hotel yang baru ini (kami pesan 3 kamar juga, walau aku nanti ditinggal sama Mbak Yenni pulang lebih dulu ke jogja, jadinya di kamar sendiri deh, hiks..), di kamar ada 2 tempat tidur, satu TV, kamar berAC, kamar mandinya pake bath tube (nah, kalau dalam bahasa inggris mandi di kamar mandi ini bisa dibilang take a bath, kalau pake shower jadinya take a shower, nah, kalo di Indonesia yang rata2 pake gayung, bahasa inggrisnya jadi gimana yah?). Oke balik lagi ke kamar, selain yang tersebut di atas juga ada 2 kursi dan 1 meja kecil, cermin hanya ada di kamar mandi dan ga ada gantungan baju, hadeh..

Sekian dulu laporan dari saya, langsung dari Padang, Sumatra Barat. 

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^