Istriku, Janganlah Menangis

"Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis" (Al-Qalam:1)



Istriku, kenapa kau menangis?
Apa kau menyesal menikah denganku?
(Istriku menggeleng)
Lalu kenapa kau alirkan air mata itu?
Aku ingin melihat senyum diwajahmu
(Istriku diam, ku tatap wajahnya, dan dia memelukku)

Apa kau merindukanku?
(Istriku mengangguk dalam pelukanku, aku tersenyum)
Aku pun merasakan yang sama,
Maafkan aku karena lama menjemputmu, istriku
Ketahuilah, aku bukan sengaja melakukannya,
Hanya saja aku harus mempersiapkan diriku,
dengan ilmu, agar aku bisa menjadi suami yang baik untukmu,
menjagamu, menjadi tempat bermanjamu,

Aku tahan rinduku padamu,
Aku tau, kau pun sangat merindukanku,
Tapi lihatlah sekarang, aku disini
bersamamu untuk saling melepas rindu

Ketahuilah istriku,
aku sangat bahagia akhirnya bisa bertemu denganmu,
Kaulah yang akan menemaniku
menyempurnakan separuh agamaku ini,
Janganlah kau sia-siakan air mata itu untukku,
Oleh karena itu Istriku, Janganlah Menangis,



--Dyah Fajar, Yogyakarta, saat hati ini rindu akan hadirnya Bidadara *kalo cewe bidadari, kalo cowo bidadara, haha, maksa..*.

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^