Jauh Ku Rindu

"Gak!! gua gak percaya..!! H masih hidup.. dia masih hidup kan Bay?.." Tangisku pecah di telepon saat itu, beberapa tahun yang lalu.

Semua orang yang ada dalam bis menatapku, aku tak peduli. Aku marah. Ya, Aku marah, sedih, gak rela, semua membaur.

"Sabar jar..sabar..." ucapnya di seberang telepon, nadanya lesu.

Aku menggelengkan kepalaku, air mataku terus berderai, aku mengatupkan rapat bibirku, tak sanggup berkata apapun.

"Bay, H masih ada kan, dia baik-baik aja kan.. H gak ninggalin kita semua kan? kemarin dia bilang ke gua dia udah sehat kok.. Bay... jawab dong..." aku terus memberondong pertanyaan dengan nadaku yang bergetar menahan isak tangis.


"Jar..sabar ya.." hanya itu yang mampu ia ucapkan untuk menenangkanku yang masih terisak.

Aku menekap mulutku dengan tanganku. Air mataku mengalir deras saat itu. Aku terus menerus menggeleng, berharap ini hanya mimpi sesaat, berharap aku sedang tertidur. Tapi tidak, semua nyata, suara di seberang telepon. Pesan singkat yang masuk ke ponselku, semua nyata.

"Gaaak, gua gak mau ditinggaaaal..." aku berteriak terisak.

Terdengar isakan juga di seberang telepon. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan, menahan isakan yang akan semakin keras. Sesak.

***

Rangkaian memori membayang di kepala bersama dengan air mata yang keluar malam ini. Aku rindu. Tak terasa sudah berselang 5 tahun.

Ah, aku menangis lagi...


Komentar