Sejuta Rona

5 Maret 2015, sekitar pukul 21, aku chat dengan salah satu kawan. Menanyakan kabar, nostalgia, dan tetiba saja ia berkata:
Rasanya baru kmrn kita ngumpul di kontrakannya mba evi nonton drama,
Kangen syuro bareng, kumpul di maskam, nonton bareng ya mba


Lamunanku tiba-tiba saja meluncur kencang ke masa itu. 2008, titik balik ku saat itu. Ya, kalau kata kak rindu adalah saat kita berada di titik 0.

Di sebuah rumah kecil yang dijadikan kost-kostan, sekumpulan akhwat mengadakan kegiatan. Masak2 sampai puas. Saat itu ramadhan, kami mengadakan buka puasa bersama. Ah, candaan dan kehebohan saat itu tak pernah terlupa. Walau aku tak ingat obrolan2 ringan yang saat itu terucap. Sound dari salah satu komputer terus menemani, menyenandungkan murottal.

Aku senang, dan rasanya ingin tetap terperangkap dalam momen itu. Bercengkerama bersama kalian.
Tapi rasanya, waktu terlalu cepat berlari, hingga aku tak rela meninggalkan momen itu dalam memori.

Benarlah katamu, orang mudah melupakan apa yang terucap, tapi tidak dengan apa yang mampu menyentuh hati.
Iya, kebersamaan itu kawan, benar-benar menyentuh. Bagi aku yang pernah jatuh, kehadiran kalian di titik balikku sangatlah berharga. Entah kalian tau atau tidak.

Semoga kekal persahabatan kita...
Semoga kelak kita kembali dipertemukan..
Sulit rasanya dihadapkan kembali dengan perpisahan..
Tapi satu yang perlu kalian tau,
Aku sayang kalian,

Terima kasih telah hadir dalam hidupku...
Kalian memberikan sejuta rona dalam lembaran memoriku..

Komentar

  1. aamiin....
    Jazakillah mbak udah menjadi salah satu warna yang mewarnai hidupku. Ukhibuki fillah *hug hug

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^