Ketika Mas Gagah Pergi

"dek, pernah baca novel 'ketika mas gagah pergi'??"

"pernah bang, itu waktu SMP bacanya, sedih banget"

"mau difilmkan itu"

"hoo, iyakah?"

"iya,,, ternyata itu awalnya dari tugas kuliah"

"hooo... mantap ya asma nadia.."

"novel itu Helvy Tiana Rosa dek.. (duh)"



Pernah baca juga kan novelnya? Novel karya Helvy Tiana Rosa yang dulu cukup membuat air mata mengalir. Mengisahkan tentang kepergian seorang kakak dan penyesalan sang adik.


(menghela nafas panjang)

Satu yang terkadang sering kita lewatkan, menghargai kehadiran seseorang. Ketika ia pergi jauh, barulah kita sadar arti hadirnya di sisi kita. Mungkin begini ya rasanya ditinggalkan.

Sedih.
Menyesakkan.
Tapi hanya mampu diam.

Membayangkannya saja sudah cukup menyesakkan, apalagi jika.... (menghela nafas lagi).

Abang, jika kelak kau memang memutuskan untuk pergi, aku ingin seperti katamu. Tetap ditempatku, supaya ketika kau datang kembali aku masih ditempat yang sama.
Jangan tanyakan seberapa sedih diriku.
Yang perlu kau tau hanyalah, aku masih tetap diriku yang sama.


posting ini disponsori oleh
orang yang tidak bisa disebutkan namanya
:D

Komentar