Selamat Malam Bandung

Rasanya sudah lama aku tak bemain-main dengan khayalan. Membuat sebuah cerita khayal yang kadang tak jelas alurnya (Haha.. aku memang tak pandai membuat cerita). Entah sudah berapa banyak cerita khayal yang ku tulis saat SMA dalam buku tulis (tulis tangan bro..), tapi kini buku itu hilang entah kemana. 

(gambar hasil unduh) - (picture downloaded from google)

Oke, malam ini, aku di Bandung. Tidak, bukan menetap, hanya memenuhi "tugas negara" inilah yang membuatku "terdampar" disini. Titik-titik lembut hujan membasahi bandara ketika kami tiba sore tadi. Yup, aku tak sendirian kesini, ada dua orang teman menemani.

Suasana Bandung?

Masih padat seperti biasa. Obrolan-obrolan yang kebanyakan dengan bahasa Sunda mulai terdengar setelah kami keluar dari Bandara. Aku melihat ke ponselku yang masih memutarkan musik instrumen. Sudah ada 8 chat yang masuk ponsel, berebut minta dibaca. Aku memilah chat yang kira-kira tak perlu jawaban yang harus aku pikirkan terlebih dahulu.


Sudah hampir menjelang maghrib ketika kami berada di mobil sewaan yang mengantarkan kami ke tempat kami menginap. Masih gerimis di luar sana.

Beda banget sama di Jogja yang panas. Pikirku.

Setengah jam kemudian, kami tiba di hotel. Kasur beralas putih itu sudah serasa memanggilku. Aku lelah. Berminggu-minggu berada di tempat-tempat berbeda membuatku sedikit merindukan kamarku. Dengan sembarangan aku letakkan tas dan jaketku. Dengan jilbab yang masih menempel di kepala, aku menghempaskan tubuh ke kasur. Berharap penat tubuh hilang sedikit.

Tapi tak berapa lama, adzan maghrib berkumandang. Dengan berat aku beranjak dari kasur. Menunaikan kewajibanku dan bersiap pergi lagi untuk makan malam. Aku baru teringat kalau seharian ini belum makan. Setelah makan malam, kami mampir sebentar di sudut kota yang banyak dikunjungi para shopaholic. Dengan desain area seperti di luar negeri, Cihampelas Walk menyapa kami dengan lampu-lampunya yang menempel di beberapa tempat.

Gak lama kami disana, hanya sekedar jalan memutari area yang dipenuhi distro-distro. Aku tak bersemangat belanja seperti saat kali pertama aku kesana. Yang aku pikirkan saat itu adalah "segera kembali ke hotel".

Kami menghampiri satu taksi disana, memintanya mengantarkan kami ke hotel, dan aku kembali bersandar pada pintu mobil. Memandang jajaran rumah-rumah yang seolah berjalan melewati taksi yang kami tumpangi.

Sesampainya di hotel, aku menyempatkan menatap laptopku yang sudah tergeletak di atas meja sebelum aku tinggalkan untuk membersihkan badan dan sholat. Dan ya, sampai pukul 00.22 ini, aku masih juga mengetik di atas laptopku. Tapi badanku kini sudah mulai protes minta istirahat. Iya..iya..satu kalimat lagi..

Baiklah, akhir kata, Selamat malam Bandung, kali ini aku hanya satu malam disini...

Komentar