Painem

Namanya Femi. Kawan pertamaku saat masuk S2. Dia satu tahun di atasku, tapi dengan tidak sopannya aku bilang "aku panggilnya Femi aja ya.." waktu pertama kali kenalan. Tapi dia-nya juga meng-iyakan kok.

Entah sejak kapan kami jadi semakin dekat dan sering sekali satu kelas (walau akhirnya kami beda ambil konsentrasi kuliah).

Lalu painem itu nama siapa Dy?

Itu panggilan kesayanganku untuknya. Yaaa.. gara-gara dia juga yang tetiba manggil aku paijem (entah dapat ide darimana dia itu..). 


Orang yang satu ini super duper telaten kalau kuliah. Catatan kuliahnya bisa berlembar-lembar satu pertemuan. Beda denganku yang cuma bisa menghasilkan beberapa baris tulisan aja untuk satu pertemuan (nyatat apa dia ya...?).

"kamu kok rajin bener sih Fem.." tanyaku yang terheran-heran melihat catatannya yang udah banyak.

"biar gak ngantuk Yah makanya nyatat.." jawabnya

"hooo..." Jawabku takjub, padahal kalau aku udah ngantuk, aku cuma bisa gambar.

Karena ketelatennya itulah yang membuat catatannya sering jadi sasaran kawan lain. Apalagi kalau bukan untuk di-photocopy atau cuma dipinjam untuk disalin ulang, yang terkadang berujung pada dia yang mulai kesal kalau urutan kertas catatannya udah mulai berantakan. Haha..maafkan kami.. 

Tapi orang ini juga yang hobi bully diriku, bersama dengan komplotan yang lain. Bersekongkol sembunyikan kunci motor yang sering sekali aku letakkan sembarangan (yaa salahku sih..). Gak cuma kunci motor, id card juga kena getahnya. Doh..

Tapi kini, kabar bahagia datang dari Painem ini. Apalagi kalau bukan kabar pernikahannya. Aku sudah dikabari jauh-jauh bulan olehnya.

"Dyah, nikahanku datang ya.. kosongin jadwalmu tanggal sekian.." Kurang lebih begitulah katanya.
Dan ya, insyaAllah aku akan datang. Demi kamu lho Nem.. *peluk*

Yah, segitu dulu deh, catatan tentangnya.
Akhir posting aku mau ucapkan, "Barokalloh ya painem, semoga keberkahan menyertai keluarga baru kalian".

Komentar