Menari Di Angkasa

Lihatlah ia, menari di angkasa..
Ya.. ya.. ya.. Aku memang bercerita tentang burung..
Ia terbang mengitari hamparan hijau bumi ini,
seolah menari sembari bertasbih pada-Nya..




Beberapa waktu lalu, kawan kantorku Bagas (yang biasa aku panggil eyang) menceritakan ku tentang "Menari di Angkasa". Salah satu buku yang, katanya, tidak beredar secara umum. Buku tersebut menceritakan sejarah intelejen Indonesia yang berkaitan dengan penerbangan. Ia penyuka pesawat. Jika kau mau bertanya apapun tentang pesawat, tanyakanlah padanya.

"kok eyang suka banget sih sama pesawat?" tanyaku suatu waktu

"yo dulu itu aku emang cita-citanya mau jadi pilot, tapi malah nyasar jadi DBE (Database Engineer :red)" jawabnya

Aku tertawa, sedikit tak percaya akan jawabannya itu.

Dan saat itu, ia menceritakan tentang pesawat-pesawat yang pernah menemani sejarah Indonesia. Mulai dari pesawat untuk militer (ya, di tahun 1960, kekuatan militer Indonesia memang cukup diperhitungkan) sampai ke pesawat angkut pertama yang dimiliki Indonesia.

Pesawat angkut pertama yang dimiliki Indonesia untuk penerbangan internasional merupakan sumbangan dari rakyat Aceh dan diberi kode RI-001. Pesawat dakota ini kemudian diberi nama Seulawah yang artinya gunung emas. Kita bisa melihat monumennya di Aceh sana (aku belum kesampaian berkunjung ke Aceh). Pesawat-pesawat yang dimiliki TNI Angkatan Udara di tahun 1960 itu pun termasuk pesawat tercanggih saat itu.

Ngomongin masalah pesawat militer, Indonesia gak kalah dengan negara lain saat itu. Bahkan ada armada yang saat itu belum dimiliki oleh negara lain. Kalau sejarah pesawat sih sudah banyak yang posting, tapi kalau yang berkaitan dengan Indonesia, sayangnya, pemilik blog ini gak punya banyak pengetahuan tentang sejarah pesawat yang mengiringi perkembangan Indonesia, jadi cuma bisa ngupas segini deh, hehe (lirik eyang Bagas)

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca....^^