Terjebak dalam Kesunyian


Tepukan di bahu, dan sapaan "jeng.." padaku, cukup untuk membuatku menghampiri dan memeluknya. Ada apa denganmu saudariku?

Air matanya mengembang di pelupuk matanya, siap untuk menjatuhkan bulirnya di atas pipi. Aku hanya mampu memberikan pelukan, untuk sedikit mengobati lelah di hatinya.

Hmm, betapa terjebak dalam kesunyian hati itu melelahkan. Dan lelah itu pun kadang membuat kita berputus asa akan adanya pertolongan dari-Nya, Sang Pemilik Hati manusia..
Dan mulai pertanyaan bermunculan,
mungkinkah?
mampukah?
adakah?

"Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan"

Berusaha untuk tetap percaya, bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, setelah hujan pastilah ada pelangi menilik malu dari sebaliknya awan. Berusaha untuk tetap percaya....

Robbi, kini ku terjebak dalam kesunyian
sendiri, tanpa sanggup ku gemakan
ku terjebak dalam diamku
tanpa sanggup ku teriakkan
Namun aku tau ya Robb,
Kau maha mengetahui apa-apa yang disembunyikan di hati manusia

Komentar