My Partner In Crime

Beberapa waktu yang lalu, saat baca suatu artikel, aku dapat satu frase, yaitu partner in crime. Aku gak tau maksud dari frase tersebut (maaf, gak gaol geto deh aku :D), setelah cari mencari, akhirnya ku temukan sedikit disini, disini dan disini. Kurang lebih artinya adalah seseorang (atau bisa lebih) yang bisa diajak gokil dan seru-seruan barengNgomong-ngomong soal partner in crime, aku punya sahabat yang emang bener-bener partner in crime waktu kuliah dan zaman SMA dulu.

Zaman kuliah, karena suatu cerita indah di kampus, aku dan 7 teman yang lain bikin kelompok belajar yang namanya 7 Segment. Yah, sampai saat ini, masih ada aja yang tanya "kok namanya 7 segment anggotanya ada 8 orang?". Dan untuk ke sekian kalinya aku menjawab "kami ambil nama 7 Segment karena dulu pusing sama mata kuliah Komunikasi Data, belajar coding untuk menyalakan lampu LED 7 Segment yang jumlahnya ada 8 lampu itu"



Saat kami masih menjadi penguasa perpustakaan bagian koleksi asing dan penguasa masjid bagian putri, kami bisa dikatakan "troublemaker" (padahal ya akhwat semua...). Di tambah ikhwan yang satu angkatan juga gak kalah anehnya kalau sudah ikutan ngumpul bareng. Yang awalnya ngumpul buat syuro bisa berubah jadi arena debat dan berantem. Saking dekat dan sayangnya antara akhwat-akhwat dan ikhwan-ikhwan angkatan kami, sempat ditegur juga sama kakak tingkat (maafkan kami...). Tapi ya seneng juga karena ada yang bilang "angkatan 2006 solid semua ya.." (makasiih.. :D).


Zaman SMA beda lagi, aku punya 3 sahabat (putri semua), yang kebetulan ketiga sahabatku ini adalah 3 yang terbaik di kelas. Dari 3 orang itu, aku sangat dekat dengan E3 (kebetulan ketiga temanku ini namanya berawal dengan E semua). E3 ini untuk urusan menghafal nama latin flora fauna, lewat. Apalagi bahasa inggris, dia yang terbaik di kelas. Tapi entah kenapa, kalau Bahasa Indonesia, dia lebih sering salah memaknai kata, sampai-sampai kami harus debat berkepanjangan hanya untuk membahas satu kata saja. Belum lagi dia super galak dan super cuek (sampe sempat pakai kaus kaki beda sebelah, yang satu putih, yang satu abu-abu (¯―¯٥))


Dan bersama merekalah, aku bisa seru-seruan bareng, mengisi masa putih abu-abu dengan berdebat dan bertengkar *halah*, diomelin guru kimia gara-gara megang bahan kimia tanpa spatula juga diomelin gara-gara telat masuk lab, ngikutin gaya guru-guru ngajar, gak masuk kelas semua hanya untuk memberi kejutan pada wali kelas yang ulang tahun, asyik debat sendiri padahal guru matematika lagi nerangin (direkam pula buat video kenangan kelas 3), sempat juga bikin guru biologi kesal hati karena kita ribut terus, dan sholat dhuha sama-sama kalau lagi gak ada pelajaran.

ah, indahnya kebersamaan *loh? malah jadi kaya lagu :D*

Komentar